Sunday, December 23, 2018

Parafin Bath


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
                    The therabath terus di produksi di Amerika Serikat ,dibuat untuk FDA kelas II Medical device standar dan masih satu satunya made in USA CE/ETL terdaftar mandi paraffin dari tangan, kaki, wajah dan tubuh sejak tahun 1962. Terapililin atau paraffin bath ,Terapi ini menggunakan lilin parafin yang telah dikenal dan dimanfaatkan selama berabad-abad di mulai sejak kekaisaran Romawi. Komponen alami lilin parafin berasal dari minyak mineral mentah yang dihasilkan melalui proses penyulingan atau pemisahan lilin dari minyak mineral mentah tersebut. Parafin Bath merupakan salah satu modalitas terapi yang menggunakan metode panas dan lembab, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot.
Suatu bentuk thermotherapy, perawatan paraffin efektif untuk meningkatkan aliran darah, membantu rehabilitasi atau menghangatkan tubuh, sebelum terapi atau latihan lainnya, paraffin hangat juga digunakan secara luas untuk melembutkan kulit kering, pecah-pecah, dengan kelembapan dari dalam tubuh kepermukaan.  Parafin Bath merupakan salah satu modalitas terapi yang menggunakan metode panas dan lembab, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot.
A.      Rumusan Masalah
1.         Apakah yang dimaksud dengan paraffin bath?
2.         Apa saja fisika dasar,biofisika dan neurofisilogi dari paraffin bath?
3.         Apa saja indikasi, kontraindikasi  paraffin bath?
4.         Bagaimana metode teknik paraffin bath?
5.         Bagaimana cara mengaplikasikan paraffin bath?

B.       Tujuan
Mampu menjelaskan dan menerapkanpenggunaan paraffin bath sebagai salah satu modalitas elektroterapi.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian
Parafin bath adalah salah satu alat modalitas fisioterapi dengan menggunakan lilin sebagai medianya yang dipanaskan pada suhu tertentu. Pada prinsipnya terapi ini merupakan terapi yang memaanfaatkan pada suhu yang relatif tinggi (panas).
B.  Fisika Dasar
1. Temperatur
 Temperatur media zat cair atau air menurut klasifikasi yang di ajukan dalam buku Physical Medicine (krusun) adalah sebagai berikut:
Very cold (sangat dingin)        = 34 - 350F=10-130 C
Cold (dingin)                           = 55 - 650F=130-180 C
Cool (sejuk)                             = 65 - 800F=180- 270 C
Tepid                                       = 80 - 920F=270-33,50 C
Neutral (netral)                         = 92 - 960F=33,50-35,50 C
Warm (hangat)                         = 96 - 980F=35,50-36,50 C
Hot (panas)                               = 98 - 1040F=36,50-400 C
Very hot (sangat panas)            = 104 - 1150F=400-460 C
Energi panas dari suatu benda dapat dipindahkan dengan jalan : konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Dalam hokum fisika thermal,  banyaknya kalor yang diterima suatu benda sebanding dengan kenaikan suhu benda( Hukum Kalor). Kalor yang dillepaskan oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima oleh sekelilingnya (Azas Black)
2. Tekanan hidrostatis
Benda dalam zat cair atau air mendapatkan tekanan hidrostatis dari segala jurusan,besarnya sebanding dengan jarak benda terhadap permukaan zat cair.
C. Biofisika
                    Metode panas dan lembab, yang diberikan oleh paraffin  dapat merangsang saraf sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan, merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot.
D. Neurofisiologi
Berikut merupakan neurofisiologi :
1.         Pain depressor
2.         Homeostatic Vasomotion
3.         Fasilitasi tipe saraf II
4.         Gate control

E. Efek Fisiologi dan Terapeutik
1.         Efek Fisiologis
a.         Meningkatkan proses metabolisme.
b.        Vasodilatasi pembuluh darah.
c.         Pigmentasi
d.        Pengaruh terhadap urat saraf sensoris.
e.         Pengaruh terhadap jaringan otot.
f.         Destruksi jaringan.
g.        Menaikkan temperatur tubuh.
h.        Mengaktifkan kerja kelenjar keringat.

2.         Efek Terapeutik
Pengaruh terapeutik dari sinar infra merah, secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut :
a.         Relief of pain (mengurangi/menghilangkan rasa sakit)
b.      Muscle relaxation (relaksasi otot).
c.       Increased blood suplay (meningkatkan suplai darah).
d.      Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme.

F. Indikasi, dan Kontraindikasi
1.         Indikasi
a.         Kondisi pasca trauma: swelling dan stifnes
b.        smuscle strain, muscle sprain
c.         Arthritis : Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, myalgia, lumbago, neuralgia, neuritis.
d.        Gangguan sirkulais darah : Thromboangitis obliterans, thromboplebitis, Reynold’s disease.
e.         Persiapan exercise dan massage.
2.         Kontraindikasi
a.         Gangguan sensibilitas kulit.
b.        Luka terbuka.
G.  Metode dan Teknik pengobatan dengan paraffin Bath
1.      Persiapan pasien
a.       Tes sensibilitas panas dingin.
b.      Posisi pasien aman dan nyaman
c.       Bebaskan area yang akan diterapi dari pakaian
d.      Informasikan sensasi yang akan didapatkan

2.      Persiapan alat
Sebelum digunakan, lakukan tes terlebih dahulu seperti suhunya.
3.      Dosis elektro terapi menggunakan paraffin bath
a.      Frequency
1)      Dosis tinggi, interval agak lama: 3-4 kali per minggu
2)      Dosis rendah, interval singkat : tiap  hari-beberapa kali perhari
b.      Intensity
Suhu yang digunakan 40-450C
c.       Technique
Perendaman dan penguasan ( sampai lilin menebal ± 15-20 perendaman).
d.      Time
Dilakukan selama 10-15 menit.


Description: Image result for makalah tentang parafin bath
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Parafin Bath merupakan salah satu modalitas terapi yang menggunakan metode panas dan lembab, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot. perawatan paraffin efektif untuk meningkatkan aliran darah, membantu rehabilitasi atau menghangatkan tubuh, sebelum terapi atau latihan lainnya.
B.  Saran
Dalam penulisan protap ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan, maka untuk itu saya sangat mengharapkan motivasi dan bimbingan dari Dosen pengajar serta teman-teman, sehingga dapat saya gunakan sebagai acuan dalam penulisan protap berikutnya. Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu tersebut dalam praktek fisioterapi dan bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan protap ini dengan sebaik – baiknya sebagai penambah ilmu pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA
Aras, D., &Ahsaniyah, B. 2017.Sumber Fisis. Physio Sakti: Makassar.

No comments:

Post a Comment