Sunday, December 23, 2018

SOFT TISSUE ANATOMY


Oleh                : Joses Marthinus Dimes
Mahasiswa      : S1 Fisioterapi Unhas Makassar

SOFT TISSUE ANATOMY
A.     Muscular Tissue
Didalam otot tubuh ada 3 jenis otot
1.      Otot polos
Terdapat di dinding usus, dinding lambung, kandung kemih, peranakan, dinding pembuluh darah dan organ dalam lainnya. Juga berguna untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata. Otot ini memiliki sel berbutir beras dan fungsinya diatur oleh sistem saraf tak sadar. Itu berarti bahwa meskipun otot usus seseorang bergerak, yang bersangkutan tidak merasakannya. Walaupun demikian, bila pergerakannya berlebihan maka orang tersebut akan merasakan mulas atau colic.
Ciri – ciri otot polos :
a.       Bentuknya gelonndong, kedua ujung meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung.
b.      Mempunyai satu inti sel
c.       Tidak memiliki garis-garis melintang(polos)
d.      Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah perintah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai ott tak sadar.
e.       Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot ssaluran kemih, dan lain-lain.
2.      Otot jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatik atau parasimpatik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.
Ciri – ciri otot jantung :
a.       Hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama dengan otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
b.      Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan kerja jantung. Jadi ototb jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
c.       Dibawah mikroskop tampak seperti otot lurik tetapi bercabang dan intinya ditengah.
d.      Sumber energinya dari metabolisme aerobik dan membutuhkn energi lebih besar dari otot lainnya.
3.      Otot skelet/lurik
Otot ini mudah lelah yg disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar. Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar.

Ciri – ciri otot lurik :
a.       Bentuknya silindris, memanjang dan tidak bercabang.
b.      Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daera gelap dan terang seccara berselang seling(lurik)
c.       Mempunyai banyak inti sel di tepi.
d.      Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.
e.       Penyebaran otot lurik ada pada kerangka tubuh, diafragma dan organ lain seperti lidah, bibir dan palpebral.
Otot lurik terbagi atas dua tipe otot yaitu :
1.      Otot Merah / Slow Twitch (Tipe I)
Otot merah mempunyai myofibril relatif sedikit tetapi sarcroplasma dan mitokondria relatif banyak serta myoglobin dengan jumlah yang banyak bila dibandingkan dengan dengan otot pucat. Miofibril membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim field), mengelompok dengan batas yang jelas.
2.      Otot Pucat / Fast Twitch ( Tipe II)
Otot pucat memiliki myofibril banyak dan sakroplasma dan mitokondria yang relatif sedikit. Miofibril tidak membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field) seperti pada otot merah. Otot jenis ini meiliki kandungan mioglobin lebih sedikit dari pada otot merah. Posisi ini lebih superfisial langsung dibawah sarkolema. Otot pucat bekerja cepat dan kuat, tetapi cepat lelah.
Khusus untuk otot tipe II terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
a.       Tipe I a
Dikenal juga sebagai serat otot intermediate. Jenis serat bersifat aerobik dan anaerobik dalam menghasilkan energi. Tipe IIa merupakan kombinasi dari otot tipe 1 dan tipe II.
b.      Tipe II b
Tipe II b memiliki karakter yang hampir sangat mirip dengan otot Fast Twitch. Serat tipe II b ini menggunakan metabolisme anaerobik untuk menciptakan energi dan merupakan “classik fast Twitch” yang unggul dalam menghasilkan kecepatan dan hentakan yang kuat. Tipe II b memiliki tingkat konteraksi paling cepat dibanding tipe otot jenis lain, hanya saja tipe II b juga mudah lelah.
Berdasarkan kecepatan kotraksi otot nya, serat otot dibedakan menjadi dua tipe yaitu serat otot tipe I(Slow – Twitch) dan serat otot tipe II (Fast – Twitch). Perbedaan utama antara serat otot tipe I dan II adalah proporsi serat otot merah dan serat otot putih.


Tabel berikut akan menjelaskan perbedaan antara serat otot tipe I dan tipe II dengan terperinci.

KOMPONEN

SERAT OTO TIPE I
(SLOW TWITCH)
SERABUT OTOT TIPE II
(FAST TWITCH)
A
B
Warna serat otot
Merah
Merah
Putih
Dominan kandungan myoglobin
Banyak
Cukup banyak
Sedikit
Kandungan mitokondria
Banyak
Cukup banyak
Sedikit 
Kandungan kapiler darah
Banyak
Cukup banyak
Sedikit
Pembentukan ATP
Lambat
Cepat
Cepat
Sistem energi
Aerobik
Aerobik - anaerobik
(Glikolisis)
ATP & creatine
Kontraksi otot
Lambat
Cepat
Cepat
Daya tahan
Baik
Baik
Kurang
Mudah lelah
Tidak
Tidak
Ya
Jenis olahraga
Endurance /
Aerobik
Aerobik – anaerobik
Anaerobik

Tipe I da tipe II pada tubuh manusia berbeda-beda dan factor utama yang mempengaruhi komposisi tipe serabut otot adalah genetik. Dengan demikian kedua serabut otot ini tidak dapat direkayasa komposisi alaminya. Lalu bagaimana cara mengoptimalkannya? Yaitu dengan melakukan olahraga sesuai jenis tipe serabut otot yang dominan digunakan.
Description: Hasil gambar untuk otot rangka, otot polos, dan otot jantung
Fungsi otot, Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain itu otot memiliki fungsi :
a.       Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel pada rangka dapat menggerakkan rangka.
b.      Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagainya`
c.       Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya menelan, buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang menyelaputinya.
d.      Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti usus, jantung dan sistem tubuh lainnya.
e.       Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energi dan menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.   
B.     Connective Tissue
Jaringan ikat atau jaringan penyambung adalah jaringann yang berada berdekatan dengan yang lainnya. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisann tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain seperti otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitel. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat(berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga diantara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.
1.      Fascia
Fascia adalah jaringan penghubung dengan penyusun utamanya collagen yang terdapat dibawah kulit
Yang berfungsi sebagai perlekatan, pembungkus dan pemisah antara otot organ internal lainnya. Fascia diklasifikasikan berdasarkan layer terdiri dari superficial fascia, deep fascia, dan fiseral atau parietal fascia, ataupun pengklasifikasiannya atas fungsi atau berdasarkan letak anatomi.
2.      Fibrous Tissue
Jaringan fibrosa terdiri dari dua jenis, yaitu jaringan yang berserat putih dimana pada jaringan ini banyak kumpulan  kolagen, sedangkan pada serat kuning jaringan serat elastis yang lebih dominan. Jaringan berserat putih lebih padat, sehingga banyak memberi kekuatan tanpa ada rasa kaku atau dengan kata lain bentuknya elastis diantaranya:
a.       Ligamen, yang berpindah dari satu tulang ke tulang lainnya didaera sendi, menyatukan tulang dan membatasi gerakan bersama.
b.      Tendon untuk memasang otot untuk tulang.
c.       Selaput pelindung disekitar otot (perimysium), tulang (periosteum) dan banyak sruktur lainnya, jaringan berserat kunig, disisi lain, sangat tinggi disisi lain, sangat tinggi secara khusus, mampuu mendeformasi yang cukup besar namun kembali kebentuk aslinya. Itu ditemukan di ligament flava yang terkait dengan kolom vertebral juga seperti pada dinding arteri.    


Daftar pustaka
basic clinical Musculoskeletal Anatomy in physiotherapy, (Sulfandi, SFt,Physio)
web anatomy


No comments:

Post a Comment