Monday, December 24, 2018

HARD TISSUE ANATOMY


 

OLEH             : Joses Marthinus Dimes
Mahasiswa      : S1 Fisioterapi Unhas
HARD TISSUE ANATOMY
SKELETAL TISSUE
Jaringan skelet adalah jaringan ikat yang dimodifikasi, dimana sel dan seratnya meiliki organisasi tertentu dan menjadi kental sehingga jaringannya kaku. 
A.    CARTILAGE
1.      Hyaline Cartilage
Kartilago hialin memebentuk kerangka sementara dimana banyak tulang berkembang. Sisa-sisanya dapat dilihat sebagai kartilago articular sendi sinovial. Ephyseal pelat pertumbuhan antara bagian tulang yang mengeras selama pertumbuhan, dan kartilago kosta dari tulang rusuk. Pada permukaan gabungan itu memberikan tingkat elestisitas terbatas untuk mengimbangi dan menyerap guncangan, serta memberikan permukan yang relatif halus memungkinkan pergerakan bebas terjadi. Dengann bertambahnya usia, kartilago hialin cenderung menjadi kalsifikasi dan kadang-kadang keras.
2.      White Fibrocartilage
Fibrocartilage putih mengandung bundel garis putih berserat yang memberikan kekuatan daya tarik yang besar yang dikombinasikan dengan beberapa elastisitas sehingga mampu menahan tekanan yang cukup besar.
Hal ini banyak ditemukan dalam sistem muskuliskeletal seperti :
a.       Dalam cakram intervertebralis antara vertebra yang berdekatan
b.      Dalam meniskus sendi lutut
c.       Dilabrum sekitarnya dan daerah dalam fossa glenoid dari sendi bahu dan acetabulum dari sendi panggul.
d.      Dalam cakram artikular dari radiokarpal (pergelangan tangan), sternoklavicular,acromioclavicular dan sendi temporomandibular.
e.       Sebagai penutup articular tulang yang mengeras dalam membran, misalnya klavicula dan mandibula. Fibrocartilage putih dapat mengeras.   

3.      Yellow Fibrocartilage
Fibrocartilago kuning mengandung bundel serat elastic yang sedikit dan tidak ada jaringan berserat putih. Sehingga ia tidak dapat terkalsifikasi atau keras dan tidak ditemukan dalam sistem musculoskeletal.
B.        BONE
Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Description: Anatomi Dan Histologi Tulang slide 2
Untuk tujuan deskritif agar dapat memahami konsep dasar tulang berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai :
a.       Tulang panjang, ditemukan dalam anggota badan : masing – masing terdiri dari poros(diaphysis) dan dua ujung yang diperluas (epiphysis).
b.      Tulang pendek (short Bone), disebut tulang pendek karena gandarya pendek. Tulang pendek hanya terdapat pada tangan dan kaki. Contoh : tulang – tulang telapak tangan (metatarsus bones) dan tulang – tulang jari tangan  (phalangeus bones).
c.       Tulang pipih (Flat Bone), biasanya disusun oleh dua atau lebih tulang padat datar yang oleh bunga karang. Pada umumnya tulang pipih bersama-sama dengan tulang lainnya membentuk rongga. Misalnya pada kepala mereka membetuk rongga otak. Pada rangka dada mereka membetuk rangka dada. Contoh tulang pipih antara lainn : tulang dada(os sternum), dan tulang ubun-ubun (os paristale).
d.      Tulang tak beraturan bentuknya (irreguler Bone), dalam tubuh manusia banyak tulang yang bentuknya tidak dapat dikelompokkan kedalam ketiga kelompok khusus diatas, yaitu tulang yang tidak beraturan bentuknya. Contoh : tulang belakang (os colummna vertebra), tulang rahang bawah (os mandibula) dan tulang rahang atas (os maxilla).

1.      Bone Development
a.       Manusia memiliki rangka tubuh ketika dalam tahap perkembangan embrio. Rangka tubuh dalam masa embrio masi berupa tulang rawan(kartilago). Kartilago dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago tersebut aka di isi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel pembentuk tulang keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membenstuk osteosit (sel-sel tulang).
b.      Sel – sel tulaang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar). Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi pembukuh darah dan serabut saraf, membentuk sistem Havers. Selain itu, disekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang. Martriks tulang akan mengeras karna adanya garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2).
c.       Didalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak akan berisi sum-sum tulang. Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru kearah permukaan luar. Dengan demikian, tulang akan bertambah besar dan berongga.
d.      Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi. Proses ini dibedakan menjadi dua yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan langsung(osifikasi primer). Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tuang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan terulang lagi untuk selamanya. Contoh osifikasi intrakartilagenosa adalah pembentukan tulang pipah. Osifikasi ini menyebabkan tulang bertambah panjang. Perhatikan gambar dibawah.

2.       Osifikasi intra membrane
Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang. Contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembrane.


3.      Osifikasi Endokondral
Proses pembentukan tulang yaang terjadi dimana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut certer osifikasi. Osteoblas selanjuntnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
A.       Tahapan dalam pengapuran dan pengerasan tulang hingga menjadi kartilago.
B.       Reptresentasi skematis osteoblas dan aktivitas osteoklas.
C.       Pusat pengerasan ditulang panjang, dan bagian-bagian tulang disetiap bentuk.
RINGKASAN SKELETAL TISSUE
KARTILAGO
BONE
Tambahan untuk tulang memberikan kekuatan, kekakuan dan beberapa elastisitas.
Matriks organik sel dan serat yang diresapi garam mineral yang dikelilingi oleh periosteum
Kartilago hialin membentuk tulang kerangka sementara dan permukaan artikular sendi sinovial.
Tulang compac ditemmukan di poros (diaphysis) panjang tulang dan sebagai cangkang tipis yang menutupi tulang cancellous
Fibrocartilage putih memiliki kekuatan tarik yang besar dan mampu menahan tekanan-tekanan
Tulang cancellous ditemukan diujung tulang panjang (epiphysis), tulang pendek dan datar
Fibrocartilage kuning mengandung serat elastis
Tulang berkembang baik oleh intramembran atau osifikasi endochondral dimulai dari serangkaian pusat osifikasi primer da sekunder

4.      Skeletal Muscle
Otot rangka adalah jaringan otot lurik yang melekat pada tulang. Otot rangka terdiri dari serat yang terlihat seperti campuran pita gelap dan terang dibundel bersama yang berjalan disepanjang tulang.
1.      Struktur dan komponen otot
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan komponen tersendiri seperti :
a.       Tendon, jaringan ikat fibrosa(tidak elastis) yang tebal dan berwarna putih yang menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa serabbut-serabut simpai yang putih, berkilap, tidak elastic.
b.      Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang membungkus dan menghimpun otot menjadi satu.
c.       Sarcolemma (membran sel /serat otot) dan sarcoplasma, yg merupakan unit structural jaringan otot yang berdiameter 0,01-0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot.
d.      Miofibril, merupakan serat – serat yang dapat dalam otot.
e.       Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang berasal dari myofibril.
f.       Sarkoplasma, merupakan cairan selotot yang fungsinya untuk tempat dimana myofibri dan miofilamen berada.
g.      Rektikulum sarkplasma, adalah bagian padat dari fasia dalam dan menambatkan tendon-tendon yang berjalan melalui pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan dan kaki.  
C.     JOINTS
1.      Fibrous Joints
a.       Sutura
b.      Gompohosis
c.       syndesmosis
2.      Cartilaginous Joints
a.       Primary Cartilaginous
b.      Secondary Cartilaginous
3.      Synovial Joints
a.       Plane Joints
b.      Saddle Joints
c.       Hinge Joints
d.      Pivot Joints
e.       Ball And Socket Joint
f.       Condyloid Joints
g.      Ellipsoid Joint
D.    RECEPTOR IN JOINTS END LIGAMENTS

No comments:

Post a Comment